Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2018

Manajemen Proyek Dalam Sudut Pandang Scrum

Di Scrum Guide, Scrum disebut sebagai kerangka kerja proses yang telah digunakan untuk mengelola pengembangan produk kompleks. Pengembangan produk dengan proyek adalah hal yang berbeda. Sebagai referensi bisa lihat gambar berikut:   atau bisa lihat slide lengkapnya di:  Starting out with Scrum from Joshua Partogi . Definisi Proyek Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, proyek adalah  rencana pekerjaan dengan sasaran khusus (pengairan, pembangkit tenaga listrik, dan sebagainya) dan dengan saat penyelesaian yang tegas. Tiga kata yang digarisbawahi adalah poin dasar dari sebuah proyek yaitu rencana atau budget, sasaran atau scoope  dan saat (waktu) atau time . Begitu pun beberapa para ahli mendefinisikan proyek sebagai berikut: Heizer dan Render (2006:81) menjelaskan bahwa proyek dapat didefinisikan sebagai sederetan tugas yang diarahkan kepada suatu hasil utama. Schwalbe yang diterjemahkan oleh Dimyati & Nurjaman (2014:2) menjelaskan bahwa proyek adalah usaha

Bukan Scrum

Belakangan cukup sering terdengar orang membicarakan Scrum hingga sempet terpikir "Se-hype ini kah Scrum sekarang?". Ini jelas berbeda jauh jika dibanding tahun sebelumnya. Orang-orang masih sangat awam dengan istilah "Scrum". Namun apakah ketenaran Scrum saat ini (setidaknya saat tulisan ini dibuat) berbanding lurus dengan pemahaman orang tentang Scrum yang sebenarnya? lalu... Bagaimana Scrum yang benar? Scrum pertamakali dipresentasikan oleh para pendirinya yaitu Ken Schwaber and Jeff Sutherland di OOPSLA Conference pada tahun 1995 hingga Scrum terdokumentasi dalam Scrum Guide (Panduan Scrum) yang mereka kembangkan hingga saat ini. Scrum Guide tidak hanya menjadi referensi yang autentik bagi seluruh praktisi scrum namun juga menjadi tolak ukur Scrum atau Bukan Scrum. Jika berbicara "Scrum yang benar", yaitu Scrum yang dijalankan merujuk ke Scrum Guide. Sebaliknya, Scrum tanpa merujuk ke Scrum Guide itu berarti bisa dibilang Buka

Scrum dan Perubahan, apa hubungannya?

Kita tentu cukup sering mendengar (atau membaca) hal tentang "perubahan". Banyak yg menginginkan perubahan baik itu untuk diri sendiri maupun organisasi atau lingkungan kerja. Ada juga orang yang anti perubahan, senang berada di zona nyaman dan status quo karena melakukan perubahan itu sendiri tidak mudah apalagi menyangkut banyak orang. Kenapa perlu perubahan kalau kondisi sekarang masih baik-baik saja? Source: blogs.psychcentral.com[/caption] Kita coba kilas balik beberapa tahun kebelakang lalu bandingkan dengan hari ini, seberapa besar perubahan yang terjadi. Kita perhatikan berbagai aspek seperti: teknologi, ekonomi, bisnis, isu politik, kebiasaan masyarakat berubah sangat cepat dari tahun ke tahun. Apapun profesi kita, apapun jenis usaha atau pekerjaan yang dilakukan akan dituntut untuk beradaptasi dengan perubahan itu sendiri. Karna jika tidak, anda tidak akan bisa bersaing dan mungkin tergerus oleh jaman."Adaptasi" adalah salah satu dari tiga pilar dal